Tampilkan postingan dengan label t. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label t. Tampilkan semua postingan

Minggu, 30 April 2017

Lexustoto.com - Dituntut 1 Tahun Penjara dengan Masa Percobaan, Ahok Tak Perlu Ditahan


AGEN TOGEL - Jaksa penuntut umum (JPU) menuntut Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersalah dan dipidana satu tahun penjara dengan masa percobaan dua tahun dalam kasus dugaan penodaan agama.

Anggota tim kuasa hukum Ahok, Ronny Talapessy menjelaskan, tuntutan jaksa terhadap Ahok itu berarti Ahok tidak perlu ditahan dalam menjalani masa hukumannya. Keputusan itu tentunya akan berdasarkan vonis hakim nanti.

BANDAR TOGEL TERPERCAYA - "Dalam masa percobaan dua tahun tersebut apabila terdakwa melakukan kembali perbuatannya atau melakukan perbuatan pidana maka dengan otomatis akan langsung menjalani pidana penjara selama satu tahun," kata Ronny kepada Kompas.com, Kamis (20/4/2017) usai sidang.

Baca: Alasan Jaksa Meringankan Tuntutan Ahok karena Unggahan Buni Yani

Tuntutan jaksa didasarkan pada Pasal 156a KUHP sebagai pasal alternatif. Adapun pasal primernya, yakni Pasal 156 KUHP, dianggap jaksa tidak memenuhi unsur untuk perkara ini. Pasal 156 KUHP berbunyi, "Barang siapa di muka umum menyatakan perasaan permusuhan, kebencian, atau penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan rakyat Indonesia, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak Rp 4.500".

Sedangkan isi Pasal 156a KUHP adalah, "Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun barang siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan yang bersifat permusuhan, penyalahgunaan, atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia".

Baca: Jaksa: Kegaduhan karena Unggahan Buni Yani dan Ahok Ikut Pilkada

Tuntutan tersebut diterima majelis hakim dan akan ditanggapi oleh kuasa hukum Ahok pada sidang selanjutnya dengan agenda pleidoi, Selasa (25/4/2017) mendatang.

Putusan terhadap perkara ini akan dijadwalkan majelis hakim sebelum memasuki bulan puasa, akhir Mei 2017.

Rabu, 26 April 2017

Isu Ahok Jadi Menteri, Fadli Zon: Silakan, Tentu dengan Risikonya

LEXUSTOTO.COM - Isu Ahok Jadi Menteri, Fadli Zon: Silakan, Tentu dengan Risikonya

Isu Ahok Jadi Menteri, Fadli Zon: Silakan, Tentu dengan Risikonya

AGEN TOGEL - Setelah berakhirnya hitung cepat Pilgub DKI, merebak pesan broadcast mengenai Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menjadi Mendagri di Kabinet Kerja. Waketum Gerindra Fadli Zon tidak mempermasalahkan jika Ahok menjadi menteri, namun Presiden Jokowi harus siap menanggung risiko.

"Kalau menganggap Ahok sebagai yang di rumor itu, ya nanti orang beranggapan Presiden memberikan dukungan kepada Ahok selama ini kan. Silakan saja, tentu dengan segala risikonya, kan?" ujar Fadli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/4/2017).

Menurut Fadli, reshuffle kabinet masih sebatas isu. Fadli menilai reshuffle merupakan hak presiden.

"Itu isu yang hampir setiap hari kita dengar juga ya, tapi sampai sekarang belum ada. Tapi sepenuhnya kita serahkan kepada Presiden sebagai pemegang prerogatif," ujar Fadli.

BANDAR TOGEL TERPERCAYA - Begitu pula soal nama-nama menteri yang diajukan. Fadli mengatakan presiden yang memiliki kualifikasi dan pertimbangan tertentu untuk menunjuk seorang menteri.

"Siapa pun yang ditunjuk, Presiden yang mempunyai kualifikasi. Kalau menganggap seseorang mampu, di situ dia akan dengan segala konsekuensinya," kata Fadli.

Sebelumnya, Jokowi sudah angkat bicara soal isu Ahok menjadi Mendagri. Jokowi mengatakan jabatan Ahok masih menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga Oktober 2017.

"Pak Ahok kan masih gubernur sampai Oktober (2017)," kata Jokowi tersenyum saat ditanyai wartawan di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah, Cipulus, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (25/4). 

Sabtu, 22 April 2017

Ahok Tunggu Janji Anies Tutup Alexis

LEXUSTOTO.COM - Ahok Tunggu Janji Anies Tutup Alexis


AGEN TOGEL - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku menantikan realisasi janji pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Anies Baswedan-Sandiga Uno terkait penutupan Hotel Alexis.

Pada kampanye Pilkada DKI 2017, Anies-Sandiaga menegaskan akan menutup seluruh tempat prostitusi di Jakarta, termasuk Hotel Alexis, jika terpilih sebagai gubernur.

"Justru gue mau tunggu dia tutup," kata Ahok singkat di Balai Kota, Jumat (21/4/2017).

Alexis adalah nama sebuah hotel, selain juga tempat hiburan ternama di wilayah Pademangan, Jakarta Utara.

Sebelumnya Ahok mengatakan penutupan Alexis tidak dilaksanakan belum selama dia menjabat kursi DKI 1 hingga Oktober 2017. "Tanya Gubernur baru saja," kata Ahok.

Sebelumnya, Ahok beberapa kali mengatakan ia tidak punya wewenang untuk menutup Hotel Alexis, Jakarta Utara. Menurut Ahok, penutupan tempat hiburan yang melanggar aturan harus ada bukti.

BANDAR TOGEL TERPERCAYA - "Kalau yang prostitusi belum ada bukti. Narkoba bisa (dibuktikan), tes darah atau kencing (air seni) ketahuan. Kalau orang melakukan seks bagaimana orang ketahuan?" kata Ahok di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin 16 Januari 2017.

Ahok menyebut, bila ada bukti kuat maka DKI pasti tegas menutup tempat hiburan. Ahok mencontohkan penutupan diskotek Stadium dan Mile's.

Saat berkampanye pada 16 Januari 2017, di Jalan Batu Ceper, Gambir, Jakarta Pusat, Anies Baswedan sempat mengatakan akan menutup seluruh tempat prostitusi di Jakarta, termasuk Hotel Alexis, jika terpilih sebagai gubernur.

"Ya, betul. Ya kita akan tutup. Kalau protes, tuntut aja ke PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara)," tegas Anies di Jalan Batu Ceper, Gambir, Jakarta Pusat, Senin 16 Januari 2017.

Anies beralasan, menutup tempat prostitusi di Jakarta bukan keinginan pribadinya melainkan demi menjalankan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

"Saya bekerja dengan Perda dan Perdanya melarang prostitusi. Jadi bukan soal kemauan Anies, aspirasi Anies. Perdanya hari ini melarang prostitusi. Saya mau melaksanakan Perda dan tidak mau pandang bulu dalam melaksanakan Perda," jelas Anies Baswedan.

70% Rakyat Jakarta Puas Atas Kinerja Ahok, Tapi tak Memilihnya Karena Agamanya Beda

LEXUSTOTO.COM - 70% Rakyat Jakarta Puas Atas Kinerja Ahok, Tapi tak Memilihnya Karena Agamanya Beda.


Kemenangan Anies Sandi melawan Ahok dalam Pilkada DKI cukup mengejutkan bagi sebagian orang. Jakarta yang merupakan ibu kota, barometer nasional, rupanya berhasil dikalahkan dengan isu SARA.

Alasan rakyat Jakarta memilih Anies adalah karena satu agama (33%) lainnya (21%) merakyat (14%) serta Jujur dan bersih (12%).

Sebaliknya Ahok dipilih karena jujur dan bersih (33%), Berani dan tegas (21%), program kerja (18%) serta berpengalaman (15%).

BANDAR TOGEL - Ahok kalah telak di alasan agama, karena hanya dipilih oleh 0,4 %. Terlepas bahwa Anies kalah jauh soal ketegasan 3,2%, program 4,9%, pengalaman 1.5% bahkan jujur dan bersih pun masih kalah jauh dari Ahok, rupanya itu tidak terlalu berpengaruh. Sebab yang terpenting dari faktor kemenangan Anies adalah karena alasan satu agama. Sebaliknya faktor paling kuat dari suara Ahok adalah karena jujur dan bersih.

Dari statistik ini, saya jadi berpikir bahwa Pancasila, hak warga negara sama di sisi undang-undang, kebhinekan dan keberagaman yang begitu kita banggakan, rupanya masih belum begitu sempurna. Kita belum bisa menerima pemimpin kota yang nonmuslim. Belum bisa menerima etnis China sebagai pejabat publik.

AGEN TOGEL TERPERCAYA - Tidak peduli seberapa bagus kinerjanya, kejujuran, ketegasan, program serta pengalamannya, jika tidak seagama maka mereka tidak pantas untuk memimpin. Sebaliknya, sekalipun tidak bisa bekerja, tidak jujur, tidak tegas, tidak jelas programnya dan tidak berpengalaman, asal seagama masih bisa diterima.

Sehingga kita tidak perlu heran jika Jawa Barat yang tidak melakukan perubahan signifikan, sampah dibiarkan dan hanya diharamkan, banjir terus menelan korban jiwa dan seterusnya, tetap mampu mempertahankan Gubernurnya selama 2 periode. Tidak pernah juga mendapat penolakan atau terbentuknya Gubernur tandingan.

Di banyak daerah kabupaten dan kota, saya juga melihat alur alasan yang sama. Pemenang kontestasi politik bukanlah orang yang berhasil memberikan solusi, bekerja jujur dan tegas, atau berpengalaman dalam mengelola kota, tapi karena seorang tokoh agama atau minimal didukung oleh tokoh agama. Silahkan pembaca Seword renungkan sendiri, siapa Bupati atau Walikota kalian? Benarkah terpilih karena bisa bekerja atau hanya karena merupakan ustad, kyai atau didukung oleh tokoh agama?



Jadi ke depan kita tidak perlu terlalu kaget kalau negara ini hanya jalan di tempat tanpa ada perubahan yang signifikan. Jokowi hanya satu orang Presiden, tapi pemimpin di daerahnya? Hanya bisa dihitung jari yang benar-benar bisa bekerja. Sehingga dengan kondisi seperti ini, beberapa kali Presiden Jokowi harus pontang-panting sendiri turun ke pelosok negeri. Bayangkan, sampai hal sekecil alat kebutuhan sekolah seperti tas saja harus Presiden langsung yang kirim. Pemimpin daerahnya ke mana? Apa tidak malu? Rasanya malah tidak mau tahu. Sebab memang kebanyakan terpilih karena ketokohan, bapaknya tokoh, kakeknya ulama, dan seterusnya.

Persepsi dan agama adalah segala-galanya

Dengan kepuasan publik yang mencapai 70%, kinerja luar biasa bagus, pada akhirnya Ahok kalah dengan Anies yang merupakan orang gagal, pecatan menteri.

Ahok dipersepsikan kasar, arogan oleh Anies dan seluruh timsesnya. Ahok diserang dan dilarang dipilih karena tidak seagama. Muslim ditakut-takuti masuk neraka karena tidak mengamalkan ajaran Alquran. Bahkan, jenazah seorang muslim pun tidak diurus hanya karena diketahui merupakan pendukung Ahok.

Dan semuanya ternyata berhasil. Ahok bekerja keras, hasilnya nyata, jujur dan bersih, tapi rakyat Jakarta tak mau memilihnya karena nonmuslim dan dipersepsikan kasar serta arogan.

Saya nyaris tidak percaya kalau politisisasi agama masih sangat laku dijual. Di tengah kemajuan zaman yang begitu pesat, terlebih di Jakarta, rupanya mayoritas masyarakat masih menginginkan pemimpin yang disukai berdasarkan persepsi dan agamanya sama. Sehingga sampai di sini saya jadi teringat dengan alasan beberapa orang teman yang tidak mau memilih Ahok, “sekoruptor-koruptornya muslim, dia tetap masuk surga. Tapi sebagus-bagusnya Ahok, dia tetap masuk neraka.”

Terakhir, sepertinya orang-orang yang berpikir visioner dan menginginkan Indonesia maju, masih menjadi sekelompok orang minoritas di Indonesia saat ini. Para kelompok nasionalis yang menjunjung tinggi keberagaman, ternyata sekarang sudah menjadi minoritas dan kalah dengan kelompok fanatik agama.

Pilgub DKI menjadi sebuah pembelajaran luar biasa berharga. Sehingga sebagai orang yang kerap ditanyai soal pendapat calon-calon pemimpin daerah, untuk 10 tahun ke depan, sepertinya saya tak akan lagi menyarankan calon pemimpin yang berbeda ras dan agama, tak peduli sebagus apapun kinerjanya.

Kita terpaksa harus bermain di arena sempit dan terbatas. Memilih pemimpin yang profesional dan bisa bekerja, tapi juga harus sama ras serta agamanya. Sehingga dengan begitu kita tetap bisa mendorong Indonesia untuk terus maju, tapi juga tidak memaksakan yang beda ras dan agama karena pasti akan menimbulkan gesekan luar biasa.

Salam GOBLOK Anis, Untuk Terima Kasih Warga Jakarta

LEXUSTOTO.COM - Salam GOBLOK Anis, Terima Kasih Untuk Warga Jakarta.





AGEN TOGEL - Di masa saya sekolah dulu dan di berbagai percakapan sering sekali saya dapati orang-orang dewasa dan anak-anak kecil warga negara Indonesia menanyakan “kenapa yah Indonesia alamnya kaya raya letak negaranya strategis tetapi negaranya tidak maju dan penduduknya banyak yang miskin?”
BANDAR TOGEL TERPERCAYA - Hari ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada mayoritas warga Jakarta karena telah memberi jawaban kongkrit atas pertanyaan tersebut, jawaban yang membuat saya tidak perlu bingung lagi menjawabnya dengan berbagai teori sosiologis, ekonomis dan politis dan sebagainya. kali ini, jika saya mendapati ada orang yang mengajukan pertanyaan seperti itu, akan saya jawab “lihat pilgub DKI 2017”.
ya, pilgub kali ini memaparkan dengan sangat jelas kenapa negara Indonesia sampai detik ini tidak menjadi negara maju.
sebelum melangkah lebih jauh saya ingin mengutip sebuah hadits
BANDAR TOGEL TERBAIK - “Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.” Ada seorang sahabat bertanya; ‘bagaimana maksud amanat disia-siakan? ‘ Nabi menjawab; “Jika urusandiserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (BUKHARI – 6015).
Ya, terima kasih warga Jakarta, kalian telah menyerahkan urusan pemerintahan di provinsi anda yang menjadi barometer Indonesia kepada yang bukan ahlinya, sekali lagi terima kasih.
karena beberapa ayat yang diterjemahkan dan disalahgunakan secara SEMBARANGANkalian telah ikut andil melakukan KEDZALIMAN terhadap jutaan orang. Kalian DZALIM, kalian DZALIM karena telah menyerahkan kepengurusan (sekali lagi, KEPENGURUSAN bukan KEPEMIMPINAN) ibu kota negara SAYA dan 250 juta orang lainnya kepada yang BUKAN ahlinya. Kalian DZALIM, ingat itu, KALIAN DZALIM.
Sekarang jelas sudah, kalian telah membuktikan kebenaran hadits Rasulullah diatas. Ini baru pilgub, berarti sangat besar kemungkinan kita kita menggunakan standar yang sama dalam pemilihan pemilihan lainnya. Wajar dunia politik kita kacau balau seperti sekarang ini. Terima kasih warga Jakarta.
Besok kejutan apa lagi yang akan diberikan warga Indonesia? Memilih orang yang mengurus negara ini karena panjang panjangan jenggot? Karena hitam hitaman jidat? Karena merdu merduan suara dalam melakukan tilawah Qur’an?
Jujur saya dulu sempat besar di lingkungan yang seperti itu, saya sempat mengalami 2 kali pemilihan gubernur Jawa Barat. Apa yang dibicarakan oleh orang orang sekitar saya mengenai Ahmad Heryawan yang waktu itu merupakan kandidat gubernur Jawa Barat? “Kang Aher hafal Qur’an”, “Kang Aher bisa baca kitab gundul”. Sekarang saya jadi ingat orang orang di sekitar saya dulu sama sekali tidak pernah membicarakan program, prestasi dan track record, mereka hanya meng elu elu kan keshalehan pribadi Ahmad Heryawan.
Hey, sesaleh apapun birokrat yang mengurus wilayah kalian, tidak akan memperbesar peluang kalian masuk surga SEDIKIT PUN, ingat itu. Se bejat apapun birokrat yang mengurus wilayah kalian juga tidak akan mengurangi kesempatan kalian untuk masuk surga SEDIKIT PUN.
Yang kalian lakukan hanya menghancurkan kesempatan kalian dan orang orang lain untuk menikmati pelayanan publik yang baik, pembangunan yang nyata dan kelegaan ekonomi yang akan menjauhkan puluhan juta bahkan ratusan juta orang dari kefakiran yang dekat dengan kekafiran. Peluang kalian masuk surga SAMA SEKALI TIDAK DIPENGARUHI oleh kesalehan kepala daerah kalian. Ingat itu dasar orang orang dzalim.
Ayat yang kalian salah gunakan itu bukan tentang pemilihan kepala daerah, ayat itu bukan tentang pemilihan gubernur, ayat itu bukan tentang pilkada. Tidakkah kalian mempelajari itu? Tidakkah kalian takut mempergunakan ayat Allah untuk agenda politik kalian? BELAJAR TAFSIR WOY! Jangan langsung percaya saja apa yang diteriakkan orang yang KELIHATANNYA mengerti agama. Gak semua pengkhotbah Jum’at yang kalian dengarkan mengerti apa yang mereka bicarakan.
Kepada saudara sebangsa dan setanah air yang tidak beragama Islam, saya tidak bisa membayangkan betapa kecewanya kalian dengan bangsa yang kemerdekaan dan kemakmurannya kita perjuangkan bersama sama ini. kalian bisa saja menjadi seorang lulusan S3 dari universitas paling unggul di dunia, meraih hadiah nobel, memiliki bergudang gudang prestasi, jujur, pekerja keras tapi dalam pilkada atau pilpres kalian bisa saja akan dikalahkan oleh orang yang buta huruf, tidak berpendidikan, tidak berpengalaman, korup dan pemalas asalkan seiman dengan mayoritas penduduk. Maafkan kondisi Indonesia yang seperti ini, maaf saudara saudara.
Oke, kedepannya apa yang kita cari? Orang yang paling merdu adzannya untuk jadi mentri keuangan? Orang yang bisa baca kitab gundul untuk jadi gubernur? Ahli tafsir untuk jadi mentri telekomunikasi? Orang yang jenggotnya paling panjang dan dahinya paling hitam untuk jadi presiden? Apa besok kalian akan memberikan kejutan lagi dengan membuat orang orang paling berprestasi dan cemerlang di Indonesia tidak bisa mendapatkan posisi strategis hanya karena tidak berjenggot, tidak bisa baca kitab gundul dan ngomong bahasa Arabnya belepotan? Terima kasih warga jakarta, kalian menjawab dengan sangat jelas kenapa Indonesia tidak maju maju sampai hari ini. Kalian telah membuktikan kebenaran hadits Rasulullah diatas, terima kasih.
Kenapa saya ngotot sekali mengenai hal ini, karena saya tidak pernah SEKALI PUN menemui pendukung Anies-Sandi yang mengatakan mereka memilih karena program, prestasi dan track record, TIDAK SEKALI PUN. terima kasih warga Jakarta.
Mulai besok jika saya atau anak anak saya bercita-cita menjadi presiden atau gubernur, akan saya sarankan mereka menghafal Qur’an dan bisa membaca kitab gundul seperti kang Aher. Karena ternyata itu yang dicari mayoritas orang Indonesia. percuma berprestasi dan berpendidikan tinggi, jujur dan pekerja keras, hal itu tidak pernah dibahas. belajar dari Aher, belajar dari pilgub Jakarta. Terima kasih warga Jakarta.
Sekarang saya tidak heran lagi kenapa Indonesia tidak maju maju sampai hari ini.
Terima kasih (sebagian besar) warga Jakarta.

Popular Posts